b12

.....SILATURRAHIM dan berbagi setiap hal yang bermamfaat dan membawa hikmah - saling mengingatkan, mencoba sampaikan dan lakukan... El Sa Ha...

menjadi orang yang berbeda

Rasulullah saw bersabda: Wahai Ali, apakah engkau menginginkan 600
ribu kambing, atau 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat? Imam Ali (sa)
menjawab: Wahai Rasulullah saw aku menginginkan 600 ribu kalimat.
Kemudian Rasulullah saw bersabda: Wahai Ali, aku meringkas 600 ribu
kalimat itu ke dalam 6 kalimat:
1. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba mengerjakan yang bukan
kewajibannya, maka sibukkan dirimu dengan menyempurnakan kewajibanmu.
2. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba dalam urusan dunia, maka
sibukkan dirimu dengan urusan akhirat.
3. Jika engkau melihat manusia sibuk mengurusi aib orang lain, maka
sibukkan dirimu untuk mengurusi aibmu sendiri.
4. Jika engkau melihat manusia sibuk menghias dunianya, maka sibukkan
diri menghias akhiratmu.
5. Jika engkau melihat manusia sibuk memperbanyak amal, maka sibukkan
dirimu untuk membersihkan dan mengikhlaskan amal.
6. Jika engkau melihat manusia sibuk menjadikan makhluk sebagai
perantaranya, maka sibukkan diri untuk menjadikan Allah sebagai
wasilahmu.

Setiap Sesuatu Ada Perusaknya (Imam Ali ra)

Dikutip dari Kitab Mizanul-hikmah sebagai berikut :
Imam Ali Bin Abi Thalib kw. berkata:” Setiap sesuatu ada perusaknya, ……
1. Rusaknya keahlian karena pujian yang berlebihan
2. Rusaknya keberanian karena kebrutalan
3. Rusaknya kebaikan karena diungkit-ungkit
4. Rusaknya keindahan karena kesombongan
5. Rusaknya ibadah karena santai
6. Rusaknya ilmu karena lupa
7. Rusaknya kelembutan karena kebodohan
8. Rusaknya kebangsawanan karena kebanggaan
9. Rusaknya kedermawanan karena keborosan
10. Rusaknya agama karena hawa nafsu
11. Rusaknya ibadah karena riya’
12. Rusaknya akal murni karena ujub (bangga diri)
13. Rusaknya kemurahan hati karena keangkuhan
14. Rusaknya malu karena kelemahan
15. Rusaknya lemah-lembut karena kerendahan akhlak
16. Rusaknya keuletan karena kekejian
17. Pengecut adalah kerusakan
18. Hawa nafsu adalah kerusakan bagi akal
19. Rusaknya iman karena kemusyrikan
20. Rusaknya keyakinan karena keraguan
21. Rusaknya nikmat karena pengingkaran
22. Rusaknya ketaatan karena maksiat
23. Rusaknya kemuliaan karena kesombongan
24. Rusaknya kecerdikan karena tipudaya
25. Rusaknya kedermawanan karena diungkit-ungkit
26. Rusaknya agama karena buruk sangka
27. Rusaknya akal karena hawa nafsu
28. Rusaknya kemuliaan karena halangan taqdir (ketentuan)
29. Rusaknya diri karena terlalu memberikan kecintaan pada dunia
30. Rusaknya musyawarah karena ide-ide yang bertentangan
31. Rusaknya para raja karena buruk sepak terjang
32. Rusaknya kabinet karena niat jahat
33. Rusaknya ulama karena cinta kekuasaan
34. Rusaknya para pemimpin karena lemah taktiknya
35. Rusaknya pasukan karena menyalahi komando
36. Rusaknya latihan karena dikalahkan oleh kebiasaan
37. Rusaknya rakyat karena meyalahi ketaatan
38. Rusaknya penjagaan karena kurangnya rasa kecukupan
39. Rusaknya peradilan karena kerakusan
40. Rusaknya para pelaku keadilan karena kurang hati-hatinya pengawasan
41. Rusaknya keberanian karena mengabaikan tekad
42. Rusaknya orangkuat karena menganggap lemah musuh
43. Rusaknya kelembutan karena kehinaan
44. Rusaknya pemberian karena mengulur-ulur
45. Rusaknya ekonomi karena pelit
46. Rusaknya wibawa karena senda gurau
47. Rusaknya pencarian karena tidak sukses
48. Rusaknya kerajaan karena lemahnya penjagaan
49. Rusaknya perjanjian karena kurangnya perhatian
50. Rusaknya kepemimpinan karena kebanggaan
51. Rusaknya penukilan karena sumber berita yang bohong
52. Rusaknya ilmu karena meninggalkan prakteknya
53. Rusaknya perbuatan karena tidak ada keikhlasan
54. Rusaknya kemurahan karena kebanggaan
55. Rusaknya masyarakat umum karena orang alim yang licik
56. Rusaknya keadilan karena orang zalim yang menyimpang
57. Rusaknya pembangunan karena penyimpangan para penguasa
58. Rusaknya kekuatan karena menghalangi untuk berbuat baik
59. Rusaknya pembicaraan karena dusta
60. Rusaknya amal-amal karena kelemahan para pelakunya
61. Rusaknya angan-angan karena tibanya ajal
62. Rusaknya kesetiaan karena penipuan
63. Rusaknya tekad karena kadaluarsanya perkara
64. Rusaknya amanat karena penghianatan
65. Rusaknya ahli fiqih karena tidak menjaga diri
66. Rusaknya kemurahan karena berlebihan
67. Rusaknya kehidupan karena buruknya pengaturan
68. Rusaknya pembicaraan karena terlalu panjang
69. Rusaknya kekayaan karena kikir
70. Rusaknya kebaikan karena teman yang buruk
71. Rusaknya kemampuan karena kesombongan dan keangkuhan
72. Pangkal berbagai kerusakan adalah cinta pada kelezatan
73. Kerusakan yang paling jelek pada akal adalah kesombongan
(Mizanul-hikmah Juz I: 110-113)

Dua sisi yang berbeda

Sungguh semua ini telah tertulis dan telah dibuat berpasang-pasangan, tua muda, kaya miskin, kiri kanan, mudah sulit, bahagia sedih, halal haram, baik buruk dan dunia akhirat. semua pilihan itu diserahkan pada kita semua, pada setiap manusia didunia ini, bebas memilih jalan tersebut itulah demokrasi dari Tuhan tetapi semua itu tentu mempunyai konsekwensi tersendiri bagi yang menjalani, apakah kita mau buruk atau baik. Buruk yang kita pilih makan konsekwensinya kelak pasti buruk, mungkin saat ini aku berada diantara dua pilihan itu, berada diantaranya persis di tengah-tengah dengan penuh kebimbangan menentukan pilihan mau dibawa kemana hidup ini, aku merasa seperti sebuah pohon yang menjulang tinggi keangkasa yang diterpa angin dan badai, walaupun terasa terombang ambing oleh angin dan daunku mulai berguguran, setelah terasa rasa panas dan keringat yang menerpa ingin rasanya kembali terlihat hijau nan rindang sehingga aku kembali mengeluarkan tunas tunas muda yang mampu menyejukkan hati. yang menyirami kalbu. mungkin ini yang dinamakan manusia setengah. manusia ragu. Manusia kadang ada yang sudah berada pada sisi kanan tiba-tiba saja menjelang ujung dia berubah haluan dan melompat kearah kiri. dan begitu juga sebaliknya ada juga orang yang berada pada sisi kiri dan tiba-tiba berubah haluan dan melompat kesisi kanan dan tetap disana. inilah orang yang lebih beruntung dari pada manusia yang berakhir pada posisi kiri. Semoga aku menjadi pohon yang akarnya mencengkram kuat kedalam tanah sehingga tidak membuatku tumbang dan jatuh pada sisi kiri.

Lima Perkara Aneh

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.
Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disadari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku."
Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.
Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."

Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa saja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahwa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."

Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahwa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.

Rahasia dibalik rahasia..

 Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. mengambil
tangan saya, lalu bersabda:
"Allah menciptakan tanah - yakni bumi - itu pada hari Sabtu, di
situ Allah menciptakan gunung-gunung pada hari Ahad, menciptakan
pohon-pohon pada hari Senin, menciptakan apa-apa yang tidak
disenangi - seperti fitnah dan Iain-Iain - pada hari Selasa, menciptakan
cahaya pada hari Rabu dan Allah menyebarkan binatangbinatang
di bumi itu pada hari Kemis. Allah menciptakan Adam a.s.
sesudah Ashar pada hari Jum'at, yaitu pada akhir penciptaanNya
pada semua makhluk, pada akhir saat dari waktu siang yakni antara
waktu Ashar sampai malam." (Riwayat Muslim)

Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. melarang meniup dalam
minuman. Ada seorang lelaki berkata: "Ada kotoran mata yang saya lihat di dalam wadah
itu." Beliau s.a.w. bersabda: "Alirkanlah - sehingga kotoran itu hilang." Orang itu berkata lagi:
"Sesungguhnya saya ini belum merasa puas minum dari sekali nafas." Beliau s.a.w. lalu
bersabda: "Kalau begitu singkirkanlah dulu wadahnya itu dari mulutmu - dan bernafaslah di
luar wadah." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan
shahih.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. melarang kalau
ditarik nafas dalam wadah - waktu minum - atau ditiupkan di dalamnya."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan
shahih.

jangan pernah menilai seseorang dari zahirnya

malam jumat tanggal 17/3/11, ada tamu dengan tampang mirip dengan orang bule. tetapi wajahnya khas wajah orang indonesia, tamu ini datang darimana aku tidak tahu dia hanya datang untuk mengobati kakakku yang telah lama sakit dan belum diberikan kesembuhan oleh Allah SWT, orang itu bernama mualim akbar, berasal dari sumatera, padang, dengan  rambut warna merah, memakai jeans, kemeja putih, tampang yang cukup rapi dan tanpa terlalu banyak kata2 yang kurang bermamfaat, dan sesekali tersenyum lebar,,
tulisan ini untuk mengingatkanku akan kata2 dan merenungkan ucapannya, terasa ucapan itu tidak hanya isapan jempol belaka, ucapan yang berasal dari hati dari cahaya ilahi.
dalam suasana santai setelah mengobati kakakku, bang bule sebutannya bertanya apakah islam itu, islam adalah selamat, kenapa bisa selamat?, islam terdiri dari 4 huruf, alif, sin, lam dan mim. alif yang berarti Allah, sin yang artinya Salam, Lam yang berarti Lailahaillallah, dan Mim yang berarti Muhammad rasulullah, artinya Allah akan selamatkan orang yang bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah, jadi jalankan islam secara kaffah,, jangan lupa akan 4 hal syariat, tareqat, hakekat, dan ma'rifat, kenalilah dirimu sendiri baru kamu mengenal Allah, banyak2lah menuntut ilmu kepada orang alim soleh,, ucapan bang bule itu sungguh perlu pengkajian mendalam,,

Dialog Bung Karno Dengan Seorang Waliyullah

Suatu hari, pada sekitar bulan Juli 1965, Bung Karno berdialog dengan Syekh Kadirun Yahya, anggota dewan kurator seksi ilmiah Universitas Sumatra Utara (USU) yang juga menguasai lebih dari 17 bahasa international ini

Bung Karno (BK): Saya bertanya-tanya pada semua ulama dan para intelektual yang saya anggap tahu, tapi semua jawaban tidak ada yang memuaskan saya, en jij bent ulama, tegelijk intellectueel van de exacta en metaphysica-man.
Syekh Kadirun Yahya (SKY): Apa soalnya Bapak Presiden?
BK: Saya bertanya lebih dahulu tentang hal lain, sebelum saya mengajukan pertanyaan yang sebenarnya. Manakah yang lebih tinggi, presidentschap atau generaalschap atau professorschap dibandingkan dengan surga-schap?
SKY: Surga-schap. Untuk menjadi presiden, atau profesor harus berpuluh-puluh tahun berkorban dan mengabdi pada nusa dan bangsa, atau ilmu pengetahuan, sedangkan untuk mendapatkan surga harus berkorban untuk Allah segala-galanya berpuluh-puluh tahun, bahkan menurut Hindu atau Budha harus beribu-ribu kali hidup baru dapat masuk nirwana.
BK: Accord, Nu heb ik je te pakken Proffesor (sekarang baru dapat kutangkap Engkau, Profesor.) Sebelum saya ajukan pertanyaan pokok, saya cerita sedikit: Saya telah banyak melihat teman-teman saya matinya jelek karena banyak dosanya, saya pun banyak dosanya dan saya takut mati jelek. Maka saya selidiki Quran dan hadist. Bagaimana caranya supaya dengan mudah menghapus dosa saya dan dapat ampunan dan mati senyum; dan saya ketemu satu hadist yang bagi saya sangat berharga.
Bunyinya kira-kira begini: Seorang wanita pelacur penuh dosa berjalan di padang pasir, bertemu dengan seekor anjing yang kehausan. Wanita tadi mengambil segayung air dan memberi anjing yang kehausan itu minum. Rasulullah lewat dan berkata, “Hai para sahabatku, lihatlah, dengan memberi minum anjing itu, terhapus dosa wanita itu di dunia dan akhirat dan ia ahli surga!!! Profesor, tadi engkau katakan bahwa untuk mendapatkan surga harus berkorban segala-galanya, berpuluh tahun itu pun barangkali. Sekarang seorang wanita yang banyak berdosa hanya dengan sedikit saja jasa, itu pun pada seekor anjing, dihapuskan Tuhan dosanya dan ia ahli surga. How do you explain it Professor? Waar zit‘t geheim?
Syekh Kadirun Yahya hening sejenak lalu berdiri meminta kertas.
SKY: Presiden, U zei, dat U in 10 jaren’t antwoor neit hebt kunnen vinden, laten we zein (Presiden, tadi Bapak katakan dalam 10 tahun tak ketemu jawabannya, mari kita lihat), mudah-mudahan dengan bantuan Allah dalam dua menit, saya dapat memberikan jawaban yang memuaskan.
Bung karno adalah seorang insinyur dan Kadirun Yahya adalah ahli kimia/fisika, jadi bahasa mereka sama-sama : eksakta.
SKY menulis dikertas:10/10 = 1.
BK menjawab: Ya.
SKY: 10/100 = 1/10.
BK: Ya.
SKY: 10/1000 = 1/100.
BK: Ya.
SKY: 10/bilangan tak berhingga = 0.
BK: Ya.
SKY: 1000000/ bilangan tak berhingga = 0.
BK: Ya.
SKY: Berapa saja ditambah apa saja dibagi sesuatu tak berhingga samadengan 0.
BK: Ya.
SKY: Dosa dibagi sesuatu tak berhingga samadengan 0.
BK: Ya.
SKY: Nah…, 1 x bilangan tak berhingga = bilangan tak berhingga. 1/2 x bilangan tak berhingga = bilangan tak berhingga. 1 zarah x bilangan tak berhingga = tak berhingga. Perlu diingat bahwa Allah adalah Maha takberhingga. Sehingga, sang wanita walaupun hanya 1 zarah jasanya, bahkan terhadap seekor anjing sekali pun, mengkaitkan, menggandengkan gerakkannya dengan Yang Maha Akbar, mengikutsertakan Yang Maha Besar dalam gerakkannya, maka hasil dari gerakkannya itu menghasikan ibadat paling besar, yang langsung dihadapkan pada dosanya yang banyak, maka pada saat itu pula dosanya hancur berkeping keping. Hal ini dijelaskan sebagai berikut: (1 zarah x tak berhingga)/dosa = tak berhingga.
BK diam sejenak lalu bertanya: Bagaimana ia dapat hubungan dengan Sang Tuhan?
SKY: Dengan mendapatkan frekuensinya. Tanpa mendapatkan frekuensinya tidak mungkin ada kontak dengan Tuhan. Lihat saja, walaupun 1 mm jaraknya dari sebuah zender radio, kita letakkan radio kita dengan frekuensi yang tidak sama, radio kita tidak akan mengeluarkan suara dari zender tersebut. Begitu juga, walaupun Tuhan dikabarkan berada lebih dekat dari kedua urat leher kita, tidak mungkin kontak jika frekuensinya tidak sama.
BK berdiri dan berucap: Professor, you are marvelous, you are wonderful, enourmous. Kemudian dia merangkul dan mencium tangan SKY tersebut lalu berkata: Profesor, doakan saya agar saya dapat mati dengan senyum di belakang hari.
Tidak lama Beberapa tahun kemudian, Bung karno meninggal dunia dalam keadaan Khusnul Khotimah. Resensi-resensi harian-harian dan majalah-majalah ibukota yang mengkover kepergian beliau, selalu memberitakan bahwa beliau Bung Karno dalam keadaan senyum ketika menutup mata untuk selama-lamanya.

trilogi TASAWUF

Apakah yang dimaksud dengan trilogi tasawuf? Menurut Sayid Bakari, trilogi tasawuf merupakan kumpulan tingkatan penting dalam olah spiritual seorang salik. Ia menyebutkan, sedikitnya ada tiga tahapan dalam dunia tasawuf yang harus dilalui oleh para salik. Ketiga jenjang ini pada dasarnya adalah pengejewantahan dari makna takwa.
Agar tidak terjadi ketimpangan, maka ketiganya harus diterapkan secara keseluruhan, yakni syariat, tarekat, dan hakikat untuk mencapai puncak makrifat (pengetahuan). Syariat tanpa hakikat adalah kosong dan hakikat tanpa syariat adalah batal serta tak berdasar.
Jika dianalogikan, maka syariat itu ibarat perahu, tarekat adalah bahteranya, dan hakikat adalah pulau yang hendak dituju dari perjalanan itu. Dengan demikian, hakikat tak akan mampu dituju oleh salik, tanpa menggunakan perahu dan melalui bahtera.
Syariat adalah wujud ketaatan salik kepada agama Allah dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Menurut Syekh Ali bin al-Haitami, syariat adalah segala sesuatu yang ditanggungkan kepada seorang hamba. Sedangkan hakikat adalah inti dan makna dari perkara tertentu.
Syariat diperkuat dengan hakikat dan hakikat dibatasi oleh ketentuan hukum syariat. Sehingga, keberadaansyariat seharusnya mampu mendorong komunikasi langsung syu/wtf antara seorang hamba dan khalik tanpa perantara apa pun.
Selanjutnya, makna dari tarekat adalah aktivitas dan sikap kecenderungan berhati-hati, utamanya menghadapi gemerlap dunia. Misalnya, bersikap wara, yang menurut al-Qusyairi diartikan dengan keberanian meninggalkan perkara yang tak jelas asal-usul dan hukumnya syubhat.
Sedangkan bagi al-Ghazali, waramemiliki empat level yang berbeda. Tingkatan yang paling rendah adalah warakalangan awam. Tingkat waraini bisa dibuktikan dengan meninggalkan perkara yang dihukumi haram oleh para ahli fikih. Di antaranya riba dan bentuk transaksi tidak sah lainnya. Level kedua waraadalah tingkatan orang saleh yaitu meninggalkan syubhat.
Di susul kemudian dengan tingkatan warayang ketiga ialah nwapara ahli takwa. Warayang dilakukan bukan sekadar meninggakan hal yang dilarang ataupun syubhat, tetapi meninggalkan perkara yang memang jelas-jelas halal dan diperbolehkan agama. Hanya saja, takut yang berlebihan bisa menimbulkan masalah. Sedangkan tingkatan wara tertinggi adalah waraorang-orang yang tulus dengan meninggalkan segala kecacatan.
Jenjang tertinggi dalam dunia tasawuf adalah hakikat,yaitu keberhasilan salik mencapai arti dari sebuah ritual tertinggi, yakni makrifat. Makrifat adalah kemampuan untuk berkomunikasi dan melihat cahaya penampakan tajalliakan Tuhan Yang Maha Esa. Menurut al-Ghazali raya///merupakan penglihatan di dalam hati terhadap cahaya-cahaya alam gaib, terlebih khusus cahaya Allah SWT.
Makna ini selaras dengan pendapat yang disampaikan oleh al-Qusyairi, tatkala membedakan antara definisi syariat dan hakikat. Menurut dia, syariat adalah melaksanakan ritual penghambaan dan hakikat adalah melihat esensi dan ketuhanan dengan hatinya.
Untuk mencapai ketiga piramida trilogi tasawuf ini bukan hal mudah. Makanya, imam as-Syarani menegaskan dalam mukaddimah kitab al-Manan al-Kubra, bahwa hampir seluruh syekh tarekat tasawuf sepakat bahwa tak seorang pun boleh mengajarkan dan memberikan bimbingan tentang hakikat, kecuali telah menguasai syariat secara benar dan mendalam.
Langkah ini pulalah yang ditekankan oleh sejumlah tokoh tarekat terkemuka lainnya. Seperti Syekh Abu al-Hasan as-Syadzlili, pendiri tarekat as-Syadziliyah. "Barangsiapa yang kehilangan akar tak akan berhasil mencapai puncak," kata imam as-Syarani sebagaimana dinukil Sayid Bakari. eri ed syafruddin el-flkri. http://bataviase.co.id/node/449781
 Ringkasan : Syariat tanpa hakikat adalah kosong dan hakikat tanpa syariat adalah batal serta tak berdasar. Jika dianalogikan, maka syariat itu ibarat perahu, tarekat adalah bahteranya, dan hakikat adalah pulau yang hendak dituju dari perjalanan itu. Misalnya, bersikap wara, yang menurut al-Qusyairi diartikan dengan keberanian meninggalkan perkara yang tak jelas asal-usul dan hukumnya syubhat. Menurut dia, syariat adalah melaksanakan ritual penghambaan dan hakikat adalah melihat esensi dan ketuhanan dengan hatinya. Makanya, imam as-Syarani menegaskan dalam mukaddimah kitab al-Manan al-Kubra, bahwa hampir seluruh syekh tarekat tasawuf sepakat bahwa tak seorang pun boleh mengajarkan dan memberikan bimbingan tentang hakikat, kecuali telah menguasai syariat secara benar dan mendalam. 

saya bangga padamu pak tua. engkau tunjukkan Allah itu Maha Pemurah

Saat rehat sejenak dari aktivitas dan pergi menunaikan kewajiban. ketika  beranjak pergi  bertemu dengan orang tua paruh baya penjual "semet meong" (dalam bahasa lombok), membuat aku ingin mencicipi rasa manis khas semet meong, teringat masa kecil dulu saat penjual semet meong dateng teman2 waktu kecil kumpul rame2 dan dengan senangnya mendengarkan lantunan musik yang dimainkan. Pak beli satu pak, bapak tua itu lalu mengambil manisan semet meongnya dan memberikannya kepadaku. sambil menikmati rasa manis semet meong yang begitu lezat itu terjadi perbincangan yang cukup lama dengan si bapak.  Bapak masriadi namanya orang itu tinggal dikabupaten lombok timur kecamatan aikmel desa aikmel, dalam perbincanganku dengan si bapak, banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran dari si bapak yang sangat sederhana itu, dengan gaya yang sederhana dan tanpa basa basi beliau mengisahkan tentang keadaan dirinya yang telah lama berjualan selama kurang lebih 17 tahun lamanya, si bapak yang telah menikah ini memiliki seorang istri dengan 8 orang anak, 3 anaknya telah menyelesaikan kuliahnya dan sisanya lagi masih sekolah. timbul pertanyaan dalam benakku apa gerangan yang membuat si bapak mampu menyekolahlah anaknya sampai jenjang sarjana hanya dengan menjual semet meong keliling, si bapak melanjutkan ceritanya, selama 17 tahun lamanya si bapak telah keliling ke sejumlah daerah di antaranya batam, kalimantan, sumatra dan sumbawa. dari sanalah si bapak menafkahi kelurganya dirumah , dia bahkan meninggalkan rumah sampai berbulan bulan, tetapi dalam 2 bulan saja si bapak mengatakan dia dapat mengirimkan keluarganya uang bahkan sampai 9 juta rupiah,, angka yang tidak kecil bukan. cerita si bapak membuat saya kagum dengan kegigihan beliau yang mencari rizky yang halal,,, sungguh si bapak telah berjihad untuk menafkahi keluarganya, beliau hanya menuntut rizky yang telah ditetapkan Allah dengan pekerjaan yang terbaik,(Dari Rifa'ah Ibnu Rafi' bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah ditanya: Pekerjaan apakah yang paling baik?. Beliau bersabda: "Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual-beli yang bersih." Riwayat al-Bazzar. Hadits shahih menurut Hakim), Allah benar2 Maha Pemurah kepada hambanya yang benar2 bertaqwa (“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”(Q.s.,ath-Thalâq:2,3))membandingkan sejenak si bapak dengan diri ini yang bekerja memakai dengan pakaian yang rapi memakai sepatu bahkan dengan fasilitas kendaraan sementara si bapak tua hanya bermodalkan barang dagangan dan alat musik serta berjalan kaki mungkin sampai puluhan kilometer jauhnya.Diri ini hanya mengandalkan gaji yang diperoleh dari hasil yang tidak baik, halal saja masih dipertanyakan apalagi mendapatkan keberkahan. Dalam pandangan kebanyakan manusia mungkin pekerjaan si bapak tua dianggap lebih hina daripada pekerjaan yang aku geluti. tapi di sisi Allah semua itu berbanding terbalik. diriku lebih hina daripada si bapak tua. Ampuni hamba ya Allah... jadikanlah diri ini tidak menjadi orang munafik....
 

1 JANUARI = HARI RAYA SUNAT KRISTUS

Hari raya sunat Kristus adalah perayaan Kristen sunat Yesus, delapan hari (menurut perhitungan interval Eropa Semit dan selatan hari) [1] setelah kelahirannya, pada saat anak secara resmi nama Anda, Yesus, nama yang diambil dari "keselamatan" yang berarti Ibrani atau "Juruselamat." [2] [3] sunat Yesus secara tradisional dilihat, seperti yang dijelaskan dalam karya abad keempat belas populer Golden Legend, seperti pertama kali bahwa darah Kristus adalah gudang dan oleh karena itu awal dari proses penebusan manusia dan demonstrasi bahwa Yesus Kristus adalah sepenuhnya manusia dan ketaatan terhadap hukum Alkitab. Hari raya terjadi pada 1 Januari di kalender liturgi Gereja Ortodoks [4]. Hal ini juga muncul pada pra-1960 umumnya kalender Romawi, [5] dan dirayakan oleh beberapa gereja-gereja di Komuni Anglikan dan praktis semua gereja Lutheran.

Sampai abad ke lima belas, Gereja Katolik juga merayakan sunat dan apa hari ini adalah hari raya Nama Suci Yesus bersama-sama. Penekanan terakhir pada pemberitaan St Bernardinus dari Siena tampaknya menjadi asal decoupling. Sampai tahun 1960, Kalender Romawi Umum memberikan pada tanggal 1 Januari sebagai hari sunat Tuhan kita dan Oktaf Natal. Pada tahun 1960 dan review rubrical kalender di bawah Paus Yohanes XXIII, yang dibangun pada tahun 1962 Missale Romanum (yang lanjutan gunakan adalah wewenang oleh Summorum proprio motu Pontificum), 1 Januari hanya disebut Oktaf Natal. Sejak 1969, Kalender Romawi Umum merayakan 1 Januari sebagai Perayaan Maria, Bunda Allah, mengacu pada itu serta oktaf Natal.


Sumber > http://en.wikipedia.org/wiki/Feast_of_the_Circumcision_of_Christ