b12

.....SILATURRAHIM dan berbagi setiap hal yang bermamfaat dan membawa hikmah - saling mengingatkan, mencoba sampaikan dan lakukan... El Sa Ha...

saya bangga padamu pak tua. engkau tunjukkan Allah itu Maha Pemurah

Saat rehat sejenak dari aktivitas dan pergi menunaikan kewajiban. ketika  beranjak pergi  bertemu dengan orang tua paruh baya penjual "semet meong" (dalam bahasa lombok), membuat aku ingin mencicipi rasa manis khas semet meong, teringat masa kecil dulu saat penjual semet meong dateng teman2 waktu kecil kumpul rame2 dan dengan senangnya mendengarkan lantunan musik yang dimainkan. Pak beli satu pak, bapak tua itu lalu mengambil manisan semet meongnya dan memberikannya kepadaku. sambil menikmati rasa manis semet meong yang begitu lezat itu terjadi perbincangan yang cukup lama dengan si bapak.  Bapak masriadi namanya orang itu tinggal dikabupaten lombok timur kecamatan aikmel desa aikmel, dalam perbincanganku dengan si bapak, banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran dari si bapak yang sangat sederhana itu, dengan gaya yang sederhana dan tanpa basa basi beliau mengisahkan tentang keadaan dirinya yang telah lama berjualan selama kurang lebih 17 tahun lamanya, si bapak yang telah menikah ini memiliki seorang istri dengan 8 orang anak, 3 anaknya telah menyelesaikan kuliahnya dan sisanya lagi masih sekolah. timbul pertanyaan dalam benakku apa gerangan yang membuat si bapak mampu menyekolahlah anaknya sampai jenjang sarjana hanya dengan menjual semet meong keliling, si bapak melanjutkan ceritanya, selama 17 tahun lamanya si bapak telah keliling ke sejumlah daerah di antaranya batam, kalimantan, sumatra dan sumbawa. dari sanalah si bapak menafkahi kelurganya dirumah , dia bahkan meninggalkan rumah sampai berbulan bulan, tetapi dalam 2 bulan saja si bapak mengatakan dia dapat mengirimkan keluarganya uang bahkan sampai 9 juta rupiah,, angka yang tidak kecil bukan. cerita si bapak membuat saya kagum dengan kegigihan beliau yang mencari rizky yang halal,,, sungguh si bapak telah berjihad untuk menafkahi keluarganya, beliau hanya menuntut rizky yang telah ditetapkan Allah dengan pekerjaan yang terbaik,(Dari Rifa'ah Ibnu Rafi' bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah ditanya: Pekerjaan apakah yang paling baik?. Beliau bersabda: "Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual-beli yang bersih." Riwayat al-Bazzar. Hadits shahih menurut Hakim), Allah benar2 Maha Pemurah kepada hambanya yang benar2 bertaqwa (“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”(Q.s.,ath-Thalâq:2,3))membandingkan sejenak si bapak dengan diri ini yang bekerja memakai dengan pakaian yang rapi memakai sepatu bahkan dengan fasilitas kendaraan sementara si bapak tua hanya bermodalkan barang dagangan dan alat musik serta berjalan kaki mungkin sampai puluhan kilometer jauhnya.Diri ini hanya mengandalkan gaji yang diperoleh dari hasil yang tidak baik, halal saja masih dipertanyakan apalagi mendapatkan keberkahan. Dalam pandangan kebanyakan manusia mungkin pekerjaan si bapak tua dianggap lebih hina daripada pekerjaan yang aku geluti. tapi di sisi Allah semua itu berbanding terbalik. diriku lebih hina daripada si bapak tua. Ampuni hamba ya Allah... jadikanlah diri ini tidak menjadi orang munafik....
 

1 JANUARI = HARI RAYA SUNAT KRISTUS

Hari raya sunat Kristus adalah perayaan Kristen sunat Yesus, delapan hari (menurut perhitungan interval Eropa Semit dan selatan hari) [1] setelah kelahirannya, pada saat anak secara resmi nama Anda, Yesus, nama yang diambil dari "keselamatan" yang berarti Ibrani atau "Juruselamat." [2] [3] sunat Yesus secara tradisional dilihat, seperti yang dijelaskan dalam karya abad keempat belas populer Golden Legend, seperti pertama kali bahwa darah Kristus adalah gudang dan oleh karena itu awal dari proses penebusan manusia dan demonstrasi bahwa Yesus Kristus adalah sepenuhnya manusia dan ketaatan terhadap hukum Alkitab. Hari raya terjadi pada 1 Januari di kalender liturgi Gereja Ortodoks [4]. Hal ini juga muncul pada pra-1960 umumnya kalender Romawi, [5] dan dirayakan oleh beberapa gereja-gereja di Komuni Anglikan dan praktis semua gereja Lutheran.

Sampai abad ke lima belas, Gereja Katolik juga merayakan sunat dan apa hari ini adalah hari raya Nama Suci Yesus bersama-sama. Penekanan terakhir pada pemberitaan St Bernardinus dari Siena tampaknya menjadi asal decoupling. Sampai tahun 1960, Kalender Romawi Umum memberikan pada tanggal 1 Januari sebagai hari sunat Tuhan kita dan Oktaf Natal. Pada tahun 1960 dan review rubrical kalender di bawah Paus Yohanes XXIII, yang dibangun pada tahun 1962 Missale Romanum (yang lanjutan gunakan adalah wewenang oleh Summorum proprio motu Pontificum), 1 Januari hanya disebut Oktaf Natal. Sejak 1969, Kalender Romawi Umum merayakan 1 Januari sebagai Perayaan Maria, Bunda Allah, mengacu pada itu serta oktaf Natal.


Sumber > http://en.wikipedia.org/wiki/Feast_of_the_Circumcision_of_Christ